1. Mana pengakuan Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen?
Semua pengikut Yesus pasti mengakui
bahwa mereka beragama Kristen. Tetapi apakah ada di antara mereka bisa
memberikan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam
Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen?
Jika Yesus ternyata bukan beragama
Kristen, lalu apa nama agama Yesus yang sebenarnya? Siapa saja yang bisa
menunjukkan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang benar-benar tertulis
di dalam Alkitab (Bible), pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen,
Banyak umat Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus bukan
beragama Kristen dan yang menamakan agama itu 'Kristen' bukan Yesus,
tapi Barnabas dan Paulus (Saulus) di Antiokhia. Perhatikan ayat-ayat
Alkitab dibawah ini :
"Setelah Barnabas datang dan melihat
kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya
mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena Barnabas adalah orang baik,
penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Sauius; dan setelah
bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal
bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar
banyak orang.
"Di Antiokhia-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen" (Kis 11:23-26)
Ayat diatas membuktikan bahwa yang menamakan agama itu "Kristen' bukan Yesus. tetapi Barnabas dan Paulus.
Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu
kalau agama yang dibawanya dinamai Kristen, sebab nama "Kristen' itu
baru muncul jauh setelah Yesus mati. Timbul pertanyaan; kalau begitu
kapan Yesus mati dan kapan agama yang dibawanya dinamai Kristen? Menurut
data yang kami baca dalam beberapa buku yang ditulis oleh kalangan
Kristen sendiri, diantaranya dalam buku "Religions on File" Yesus lahir
sekitar tahun 4 SM (Sebelum Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M
(Masehi). Sementara Paulus dan Barnabas memberi nama "Kristen" terhadap
agama yang mereka bentuk, yaitu sekitar tahun 42 M. Ini berarti sekitar
13 tahun (42-29=13) setelah Yesus mati, baru muncul agama Kristen
bentukan Barnabas dan Paulus.
Didalam kitab suci agama Islam yaitu Al-
Qur'an, tidak dijumpai satu pun kata "Kristen", yang ada kata "Nashara"
karena Yesus berasal dari kota Nazareth. Dan pengikut ajaran Yesus
disebut "Nashrani bukan Kristen. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri,
kata "Kristen' hanya disebutkan paling banyak 6 (enam) kali, yaitu pada
Kis 11:26, Kis 26:28, Rm 16:7, 1 Kor 9:5, 2 Kor 12:2 dan 1 Ptr 4:16)
2. Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun?
Tidak semua umat Kristiani mengetahui:
bahwa cerita atau kisah tentang diri Yesus di dalam Alkitab ada banyak
yang hilang Bahkan yang hilang itu, tidak tanggung-tanggung, yaitu lebih
separuh dari umur Yesus sendiri.
Hampir dapat dipastikan, sebagian besar
umat Kristiani yakin dan percaya bahwa Yesus mati pada usia sekitar 33
tahun. Sementara didalam Alkitat (Bible), yang tertulis hanya kisah
Yesus sejak dia dilahirkan sampai berumur 12 tahun, lalu menghilang
ketika berumur 13 tahun sampai: dengan 29 tahun kemudian muncul lagi
pada usia 30 tahun, dan mati pada usia 33 tahun.
Hilangnya kisah Yesus ketika beliau
berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 tahun kisah Yesus tidak ada
atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.
Jika Yesus mati pada usia 33 tahun,
sementara kisahnya ada yang hilang selama 17 tahun, berarti yang masuk
kedalam Alkitab hanyalah kisah Yesus selama 16 tahun saja. Yesus
dipercayai oleh umat Kristiani sebagai "Firman Yang Hidup". Kalau begitu
berarti ada sebagian besar atau lebih separuh dari umurnya ada "Firman
Yang Hilang". Bayangkan saja, 17 tahun adalah lebih separuh umurnya
Yesus, hilang atau tidak tercatat dalam kitab Injil. Padahal pada usia
13 s/d 29 tahun merupakan usia Yesus ketika remaja menuju dewasa, dimana
sudah barang tentu banyak sekali hal-hal atau peristiwa yang lebih
berguna dan lebih besar yang mungkin saja beliau lakukan, tetapi tidak
tercatat didalam Alkitab. Jadi sangatlah beralasan sekali bahwa Injil
itu dikatakan tidak komplit atau sempurna, karena banyak bagian-bagian
atau sisi-sisi lain yang pernah Yesus lakukan atau perbuat, tetapi tidak
dicatat oleh para penulis Injil, karena kehilangan jejak atau kisahnya
benar-benar hilang. Seandainya jika murid-murid Yesus yang 12 orang itu
selalu mengikuti kemana saja Yesus berdakwah, tentu apa yang beliau
lakukan atau sabdakan selama 17 tahun , mereka tulis dalam Injilnya
bukan??
Timbul pertanyaan:
Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?
- Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?)
- Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya)
- Menulis Injil yang difirmankan kepadanya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?)
- Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin)
- Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan kok nganggur, pasif?)
- Menikah/berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang)
- Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)
- Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?)
- Pergi mengembara (kemana saja perginya, dan apa yang dilakukannya?)
- Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ' buktinya?)
Bukti-bukti Yesus berdakwah ketika berusia 12 dan 30 tahun:
"Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu." (Lukas 2:42)
"Ketika
Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur' kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, la adalah anak Yusuf, anak Eli...." (Lukas
3:23)
Lukas 2:42 diatas itu menceritakan
kisah Yesus ketika dia memulai berdakwah dan mengikuti kajian yang
disampaikan para alim ulama di dalam Bait Allah (Luk 2:46-49). Kemudian
kisah beliau hilang samasekali ketika dia berumur 13 s/d 29 tahun, dan
baru muncul kembali ketika beliau berumur 30 tahun, seperti yang
tertulis dalam Injil Lukas 3:23 diatas tadi.
Lukas 3:23 memberikan bukti kemunculan Yesus pada usia 30 tahun, kemudian beliau wafat dalam usia sekitar 33 tahun.
Oleh sebab itu, seandainya ada umat
Kristiani atau siapapun yang bisa memberikan bukti-bukti tertulis dalam
Alkitab (Bible) tentang kisah Yesus ketika beliau berumur sekitar 13 s/d
29 tahun, yaitu ketika beliau memasuki usia remaja sampai dewasa.
beragama Nashrani tidak menyangka dengan pertanyaan yang kelihatannya
sepele, tetapi sebenarnya sangat berarti bagi keimanan dan kehidupan
beragama, karena hal tersebut menyangkut keselamatan di dunia dan
akhirat.
Jika kami sebagai umat beragama Islam
sangat mengkritisi kandungan Alkitab (Bible), hal itu wajar-wajar saja,
sebab Al Qur'an banyak memberikan informasi tentang keberadaan Yesus
(nabi Isa), Taurat, Zabur dan Injil, yang semua itu merupakan bagian
dari keimanan kami, bahkan termasuk salah satu rukun iman bagi setiap
muslim di seluruh dunia ini.
Nah seharusnya umat Kristiani yang lebih pantas mengkritisi kandungan kitab sucinva bukan??
3. Pernahkah Yesus Mengatakan:
"Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"???
Pertanyaan yang ketiga ini sangat
menantang bagi semua pihak, terutama: bagi umat Kristiani karena hampir
semua umat Kristiani, rasanya tidak ada yang tidak menyembah kepada
Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat mereka. Mulai dari anak kecil,
dewasa dan orang tua, mereka semua diajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan
atas Allah itu sendiri yang harus disembah Padahal setelah kami
pelajari, kaji dan dalami, ternyata tidak ada satu dalilpun di dalam
Alkitab (Bible) itu sendiri dimana Yesus pernah bersabda bahwa "Akulah
Allah Tuhanmu, maka sembahlah aku saja." Tidak ada!! Yang ada justru
Yesus bersabda, "Sembahlah Allah Tuhanmu dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti.
Ucapan atau sabda Yesus tersebut
menberikan suatu pengertian kepada kita bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau
Allah yang harus disembah, karena dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul.
Untuk lebih jelasnya marilah kita simak
kisah didalam Alkitab yaitu pada Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus
dicoba oleh Iblis sebagai berikut :
"Dan Iblis membawanya pula ke atas
gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan
dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: "Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. " Maka berkatalah
Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
(Matius 4:8-10)
Ayat-ayat tersebut adalah seputar kisah
tentang percobaan di padang gurun ketika Yesus akan dicobai Iblis.
Sebelumnya Iblis mencoba Yesus dengan menyuruh membuat batu-batu jadi
roti, namun tidak berhasil, kemudian percobaan kedua Iblis menyuruh
Yesus jatuhkan dirinya dari atas bubungan Bait Allah, namun tidak
berhasil. Terakhir Iblis membawa Yesus kepuncak gunung yang tinggi dan
menawarkan untuk diberikan kepada Yesus semua kerajaan dunia ini dan
kemegahannya, asalkan Yesus mau sujud menyembah kepadanya.
Pada percobaan yang ketiga inilah Yesus
menghardik Iblis tersebut seraya berkata, "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia
sajalah engkau berbakti!"
Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:
- Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).
- Terhadap Iblis saja Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti
itu hanyalah kepada Allah saja, bukan lainnya, bukan juga pada dirinya.
- Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan, sebab jika Yesus itu Tuhan,
tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan, Allahmu, dan hanya kepadaku
sajalah engkau berbakti!"
Yesus sendiri yang memberikan kesaksian
bahwa menyembah dan berbakti itu, hanyalah kepada Allah, bukan kepada
dirinya, mengapa justru Yesus itu yang dijadikan sesembahan oleh
saudara-saudara kita umat Kristiani?
Dalam kitab suci Al Qur'an Nabi Isa as
(Yesus) juga mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah itu hanya kepada Allah
saja, bukan kepada yang lainnya, bukan juga kepada dirinya. Perhatikan
ucapan Nabi Isa as (Yesus) dalam Al Qur'an:
"Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus. "(QS. Ali Imaran 3 : 51)
Bahkan dalam kitab Taurat Musa Ulangan 6:4, dikatakan bahwa Tuhan itu Esa:
"Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!"
Berdasarkan Taurat, Injil dan Al Qur'an,
Tuhan yang disembah itu adalah Tuhan yang Esa, bukan Yesus yang
disembah. Bahkan Yesus sendiri menyuruh menyembah hanya kepada Allah
yang dia sembah.
bila menemukan ayat dalam Alkitab
(Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, "Akulah Allah,
Tuhanmu, maka sembahlah aku saja".
Yesus tidak pernah mengajarkan kepada umatnya bahwa dia adalah Tuhan atau Allah itu sendiri, yang harus disembah.
Menyamakan Yesus dengan Tuhan atau
Allah, adalah suatu perbuatan dosa, sebab baik Yesus maupun Allah, tidak
mengajarkan seperti itu. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, Allah
melarang siapa saja yang, menyamakan Dia dengan yang lainnya Perhatikan
ayat Alkitab sebagai berikut:
"Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? (Yesaya 46: 5)
4. Pernahkah Yesus Mengatakan:
"Akulah yang mewahyukan Alkitab, Aku pula yang menjaganya"
Semua umat Kristiani meyakini bahwa
Alkitab itu 100% firman Allah. Menurut mereka, para penulis Alkitab itu
semuanya diilhami oleh Roh Kudus ketika mereka menulis kitab tersebut.
Kalau memang Alkitab itu benar-benar 100% firman Allah. tentu didalam
Alkitab itu ada pernyataan dari Allah bahwa Dia-lah yang mewahyukan
Alkitab itu, dan Dia pula yang menjaganya. Oleh sebab itu sangatlah
wajar jika ada yang mempertanyakan mana dalilnya firman Allah didalam
Alkitab yang mengatakan "Akulah yang mewahyukan Alkitab, dan Aku pula
yang menjaganya. "
Jika pertanyaan seperti itu diajukan
kepada Al Qur'an, maka Al Quran bisa memberikan kesaksian dan bisa
berbicara bahwa dia benar-benar dari Allah.
Alkitab yang diantaranya terdiri dari
Taurat, Zabur dan Injil, adalah nama-nama kitab suci yang banyak
disebutkan oleh Al Qur'an. Bahkan ummat Islam wajib mengimaninya karena
kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab yang pernah Allah turunkan
kedunia ini. Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, dan Injil
kepada Nabi Isa. Karena Al Qur'an banyak menyebut-nyebut kitab-kitab
tersebut, maka kami umat Islam juga mempelajari, apakah kitab-kitab yang
dimaksud Al- Qur'an itu ialah seperti yang ada sekarang ini di tangan
umat Kristiani. Dalam mempelajarinya, kami justru menemukan begitu
banyaknya ayat-ayat yang jelas-jelas berasal dari penulis kitab itu
sendiri maupun orang lain, seperti contoh dibawah ini:
"Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah." (Roma 1:1)
Dari Paulus, seorang rasul, bukan
karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus
Kristus dan AIIah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati,.... (Galatia 1:1)
"Teofilus yang mulia, Banyak orang
telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa peristiwa yang
telah ....... (Lukas 1:1)
Hai Teofilus, dalam bukuku yang
pertama aku menulis rentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan
Yesus,.... (Kisah Rasul 1:1 )
"Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. "(Yakobus 1:1)
"Dari Petrus, rasul Yesus Kristus,
kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia,
Kapadokia, Asia Kecil....... " (1 Petrus 1: 1)
"Dari penatua kepada Ibu yang
terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja
yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal
kebenaran..... " (2 Yohanes 1:1)
"Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan
saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam
Allah Bapa,..... (Yudas 1:1)
Contoh dari semua ayat-ayat Alkitab
tersebut jelas sekali itu berasal dari si penulis kitab itu sendiri.
Siapa pun yang membacanya, akan mengatakan bahwa itu tulisan
sipenulisnya. Makanya tidaklah keliru jika dikatakan bahwa Alkitab itu
adalah 100% kitab Ilahi, dan 100% kitab Insani karena didalamnya
bercampur antara firman Allah dan tulisan manusia dlsb. Dan hal itu
merupakan suatu bukti yang tidak mungkin terbantahkan. Dalam meneliti,
mempelajari dan mendalami kandungan Alkitab, kami tidak menemukan adanya
ayat yang menjamin bahwa Alkitab itu benar-benar diturunkan oleh Allah
dan Dia yang menjaganya. bagi siapa pun yang bisa memberikan bukti
tertulis didalam Alkitab apabila ada ayat yang berbunyi: "Akulah yang
mewahyukan Alkitab, dan Aku pula yang menjaganya."
Berbeda dengan Al Qur'an, yang bisa
bersaksi dan berbicara dari dirinya sendiri bahwa dia benar-benar
berasal dari Allah. Bukan hanya satu ayat, tetapi ada sekian banyak ayat
Al Qur'an yang memberikan kesaksian bahwa dia berasal dari Allah.
Perhatikan ayat-ayat sebagai berikut:
"Alif laam miim raa. Ini adalah
ayat-ayat Al Quran, dan yang diturunkan kepada engkau dari Tuhanmu
adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman."(Qs 13 Ar Radu 1)
" Alif laam raa, (inilah) Kitab yang
Kami turunkan kepadamu supaya engkau mengeluarkan manusia dari gelap
kepada terang dengan izin Tuhan mereka ke jalan Tuhan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Terpuji." (Qs 14 Ibraahim 1 )
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur'an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya. " (Qs 15 Al Hijr 9)
5. Mana perintah Yesus atau Tuhan untuk beribadah pada hari Minggu?
Pertanyaan ini mungkin agak aneh dan
bahkan dianggap sepele atau main-main saja. Padahal ini merupakan salah
satu pertanyaan serius yang perlu dipikirkan, perlu diperhatikan, dan
perlu dipertanyakan, karena menyangkut ritual yang secara terus menerus
atau continue dilakukan dan diamalkan oleh hampir seluruh umat Kristiani
di dunia.
Melakukan ritual ibadah wajib secara
terus menerus tanpa dalil atau perintah dari Allah, merupakan ibadah
yang sia-sia. Padahal apa yang dilakukan itu akan diminta pertanggung
jawaban dihadap Allah. Oleh sebab itu wajarlah jika kita tinjau kembali,
apakah yang kita lakukan selama ini benar-benar punya dalil atau dasar
yang kuat dari kitab suci kita, ataukah itu hanya berasal dari perintah
Manusia biasa atau pendapat para pemimpin agamanya, kemudian mewajibkan
para pengikutnya untuk melakukannya.
Kalau hal seperti itu yang terjadi,
kemudian di ikuti oleh para pengikutnya, maka itu berarti yang kita
ikuti adalah ajaran manusia, bukan ajaran Allah. Contohnya, beribadah
atau masuk gereja pada hari Minggu, ternyata tidak ada satu dalilpun
didalam Alkitab yang menyuruh beribadah atau menjadikan hari Minggu
sebagai hari yang harus dipelihara, disucikan atau dikuduskan. Oleh
sebab itu bagi siapa saja yang bisa memberikan dalil yang tertulis dalam
Alkitab bahwa adakah perintah dari Allah untuk mengkuduskan, mensucikan
atau menjadikan sebagai hari peristirahatan, jika ada dalil di dalam
Alkitab?.
Sebenarnya jika benar-benar mengikuti
firman Allah dalam Alkitab, maka hari peribadatan itu ialah hari Sabat
(Sabtu) bukan Minggu! Hari inilah (Sabat) yang ada dalilnya dalam
Alkitab, bahkan perintah untuk memelihara, menjaga dan mengkuduskannya,
jelas sekali ada tertulis didalam Alkitab itu sendiri. Apalagi yang
menulis perintah untuk mengkuduskan hari Sabat adalah Allah itu sendiri,
yang telah menoreh diatas kedua loh batu.
Bahkan kedua loh batu tersebut ditulis
dengan jari tangan Allah sendiri, lalu Dia sendiri yang menyerahkan
kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan diajarkan kepada kaumnya.
Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai berikut:
Setelah itu berpalinglah Musa, lalu
turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh
yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh
itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik
pada loh-loh itu. " (Ke132:15-16)
Sungguh ironis sekali, ternyata perintah
Allah untuk menjaga, memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, ternyata
dilanggar dan juga tidak dipatuhi lagi oleh hampir semua umat Kristiani
di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.
Padahal kalau kita baca dalam Alkitab,
ternyata ada ancaman yang sungguh mengerikan, yaitu ancaman hukuman mati
bagi mereka yang tidak memelihara dan yang melanggar kekudusan hari
Sabat. Coba kita simak ancaman Allah bagi yang tidak memelihara dan
mengkususkan hari Sabat.
"Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari
Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan
kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang
menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari
kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia
dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari
itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya." (Ke131:12-14)
Yang lebih menarik lagi yaitu, ternyata
Yesus seumur hidupnya tidak pernah mengkuduskan hari Minggu. Seumur
hidupnya Yesus selalu mengkuduskan hari Sabat dan setiap mengajar selalu
pada hari Sabat. Yesus tidak pernah satu kalipun menganjurkan untuk
beribadah atau mengkuduskan hari Minggu. bagi siapa saja yang bisa
memberikan dalilnya.
Perhatikan hari apa yang Yesus kuduskan di dalam Alkitab, hari Sabtu atau hari Minggu?
Lukas 4:16 Ia datang ke Nazaret
tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat (Sabtu)
la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Markus 1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Markus 6:2 Pada hari Sabat Ia mulai
mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang ' besar takjub ketika mendengar
Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat
apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian
bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Lukas 4:16 Ia (Yesus) datang ke
Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari Sabat
la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Al kitab.
Lukas 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
Lukas 6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Lukas 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Masih banyak ayat-ayat lainn-ya dimana
Yesus memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, tapi dari 7 (tujuh) ayat
tadi saja, sudah lebih dari cukup memberikan bukti-bukti kepada kita
bahwa sesungguhnya menurut Alkitab, hari yang diperintahkan untuk di
ibadati, dipelihara, dan dikuduskan adalah hari Sabat (Sabtu) bukan
Minggu !!
Yesus tetap memelihara dan mengkuduskan
Sabat, sebab dia yakin bahwa apa yang Allah tetapkan untuk berlaku
kekal, tidak mungkin dibatalkan olehnya. Yesus sangat yakin dengan janji
Allah bagi yang memelihara hari Sabat.
Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.
"Apabila engkau tidak
menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari
kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan
hari kudus Tuhan "hari yang mulia; apabila engkau menghormatinya dengan
tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau
berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan,
dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan
kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka
Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang mengatakannya. "
(Yesaya 58:13-14)
Bukankah ayat-ayat tersebut memberikan
bukti bahwa sesungguhnya tidak ada satu perintah di dalam Alkitab masuk
geieja hari Minggu atau mengkuduskan hari Minggu. Bahkan seumur hidup
Yesus hanya beribadah pada hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu. Ternyata
hari Minggu dikuduskan karena menurut pendapat pemuka agamanya hari itu
Yesus bangkit dari kuburnya
Sekarang bagaimana dengan hari Minggu? Apakah ada perintah atau jaminan berkat bagi mereka yang mengkuduskan hari Minggu?
- Allah tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.
- Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
- Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.
- Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
- Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.
- Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.
- Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.
- Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.
- Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.
- Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.
- Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.
- Kata "Hari Minggu" bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali
disebut "pekan pertama minggu itu", tapi bukan "Hari Minggu" dan hanya
sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam
hari, yaitu Sabtu malam.
- Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.
- Tidak ada ayat dalam Alkitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.
- Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.
- Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan "hari kebangkitan" Yesus sebagai pengganti hari Sabat.
- Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa "hari kebangkitan" Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.
- Seumur hidupnya, Yesus hanya beribadah pada hari Sabat
- Tidak ada seorang nabipun di dalam Alkitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.
- Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.
Berdasarkan 20 alasan tersebut, maka
dapatlah dipastikan bahwa sesungguhnya tidak ada satu dalilpun dalam
Alkitab untuk mengkuduskan hari Minggu! Ternyata hari Minggu hanyalah
hari yang diperintahkan oleh pengemuka agama Kristen hanya karena
dianggap penting karena Yesus bangkit pada hari Minggu. Padahal tidak
ada satu dalilpun didalam Alkitab itu yang menyuruh mengkuduskan hari
Minggu dan tidak ada janji Allah atau berkat yang Allah janjikan bagi
mereka yang memelihara dan yang mengkuduskan hari Minggu, tidak ada!!
Justru yang ada ialah ancaman Allah bagi mereka yang tidak memelihara
dan yang tidak mengkuduskan hari Sabat (Sabtu).
Terkadang ada sebagian umat Kristiani
yang mengatakan, jika Sabat harus dikuduskan, kenapa umat Islam tidak
turut mengkuduskan hari Sabat?
Jawabannya tentu karena kami umat Islam
punya hari tersendiri sebagai hari yang diperintahkan untuk beribadah
pada hari tersebut. Dan hal itu ada dalilnya dalam Al Qur'an, yaitu pada
Qs 62 Al Jumu'ah ayat 9 :
"Hai orang-orang yang beriman,
apabila diseru untuk shalat pada hari Jumat, maka hendaklah kamu
bersegera untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikianlah
yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."
Hari Sabtu atau Sabat ada dalil di Alkitab. Hari Jum'at ada dalil dalam Al Qur'an. Hari Minggu, mana dalilnya ?
6. Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang
sangat perlu kita pertanyakan kepada umat Kristiani, sebab hampir dalam
setiap acara diskusi atau perdebatan, alasan yang paling sering dipakai
oleh mereka adalah bilamana dalam keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus
adalah 100% Tuhan dan 100% manusia.
Alasan-alasan seperti itu sudah
ketinggalan, karena bila alasan seperti itu masih terus dipertahankan,
maka sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan persoalan. Atau dengan
kata lain alasan seperti itu dipakai sebenarnya hanya untuk
menutup-nutupi kelemahan Alkitab itu sendiri. Padahal alasan seperti itu
samasekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak ada satu
dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa "Yesus adalah 100% Tuhan dan
100% manusia".
Umumnya para Pendeta atau Misionaris,
atau umat Kristiani lainnya sering menjawab dengan mengangkat dalil
Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.
"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."(Yohanes 1:1).
"Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan ayat ini sebagai refrensi
bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit bisa diterima akal
sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah bagian
pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab
Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya
sebagai berikut:
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1)
"Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
(Kejadian 1:26).
Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada
kata "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita.....'
Yang dimaksud dengan kata "Kita," menurut penafsiran umat Kristiani,
itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus datang
kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata "Kita" itu mengandung
makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah
lain dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.
BAPA itu = Tuhan = Allah (oknum pertama)
FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan
juga (oknum- ketiga).
Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi
"Pada mulanya Allah..:.' Awal Yohanes pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya
adalah Firman" dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi "Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita....."
Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan
14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang
berbunyi "Pada mulanya adalah Firman..." selaras dengan Kejadian 1:1
yang berbunyi "Pada mulanya Allah... " Dengan demikian menurut mereka
Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata "Firman" adalah Yesus
itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Allah, kalau begitu berarti
Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa "Firman itu telah
menjadi manusia" Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu
adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi
manusia yang disebut Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang
berbunyi: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah...' yaitu Yesus yang mulanya ada
bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu sendiri yang telah menjadi
manusia.
Memang sulit sekali bisa diterima
penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional
dipaksakan harus menjadi rasional.
Menurut penafsiran kaum muslimin, kata
"firman' berarti "perkataan" atau "kalam" (kalamullah) yang bermakna
"perkataan Allah." Misalnya jika Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup
Dia berkata (berfirman) "KUN" (jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana
penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di dalam Al Qur'an.
Allah jelaskan sebagai berikut :
"Sesungguhnya perbandingan
(kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya,
"Jadilah" maka jadilah dia. " (Qs 3 Ali 'Imraan 59).
Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1
dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San
Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover,
ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang
diseminarkan.
Injil yang diakui di Indonesia ada empat
yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun
1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie,
Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai
kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia,
para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci,
ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang
diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan
Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama "The Five Gospels" diseminarkan
dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The
Five Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For
The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan?
Mencari ucapan asli dari Yesus).
Dalam kitab The Five Gospels tersebut,
semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang
disepakati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan
hitam bolt (BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :
Option 1
>>Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
>>Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
>>Gray
: I would not include this item in the database, but I might make use
of some of the content in determining who Jesus was.
>>Black : I would not include this item in the primary database.
Option 2
>>Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
>>Pink : Jesus probably said something like this.
>>Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own.
>>Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.
Option 3
>>Red : That's Jesus !
>>Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
>>Black : There's been some mistake.
Dari hasil seminar, ternyata Injil
Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau
yang diseminarkan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau
ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut
tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :
"Eighty-two percent of the words
ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him,
according to the Jesus Seminar."
"Delapan puluh dua persen kata-kata
yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar
diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus."
Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli
dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus,
sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab
kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar-benar
diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil
yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan
bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan
ucapan Yesus, tapi hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu
Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun
orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia.
Lebih ironis lagi, dari semua
Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang
hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4
(empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes
yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey
hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
RED :
(That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak
ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucaan Yesus!
Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri
dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1
ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873
ayat.
7. Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin "pasti masuk surga??
Umat Kristiani umumnya berani memastikan
sesuatu yang belum tentu atau belum pasti terjadi. Mereka beranggapan
asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin "pasti
masuk surga". Padahal memastikan seseorang masuk surga, itu bukan hak
atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Allah Subhanahu wa Ta'ala
saja. Jika ada umat Islam mengatakan kepada mereka kata "Insya Allah",
sering diprotes, katanya "jangan insya Allah-insya Allah dong, yang
pasti aja dong!!" Mereka tidak memahami bahwa mengucapkan Insya Allah
adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kitab suci Al Qur'an dan juga
Alkitab. Tetapi sebagian besar umat Kristiani tidak paham bahwa didalam
Alkitab sebenarnya dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan
sesuatu yang belum tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak
mengucapkan Insya Allah sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong
sombong, dan bahkan berdosa.
Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
"Jadi sekarang, hai kamu yang
berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana
kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang
kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu?
Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan
hidup dan beruat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri
dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi
jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak
melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:13-17)
"Ia minta diri dan berkata: "Aku
akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah
ia dari Efesus." (Kis 18:21)
"Tetapi aku akan segera datang
kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang
perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan
mereka.(1 Kor 4:19).
Kata-kata dalam semua ayat ayat tersbut
yaitu "Jika Tuhan menghendakinya" dan "Jika Allah menghendakinya" serta
"Kalau Tuhan menghendakinya", semua itu maknanya sama yang dalam Al
Qur'an disebut "insya Allah".
Didalam Alkitab cetakan lama, kata-kata "Jika Tuhan Menghendakinya" semuanya tertulis jelas dengan kata "insya Allah
Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:
"Hai kamu jang berkata: "Bahwa hari
ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu,
dan berniaga dan mencari laba"; pada halnya kamu tiada mengetahui apa
yang akan terjadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya
suatu uap, yang kelihatan seketika saja lamanya, lalu lenyap. Melainkan
patutlah kamu berkata: "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau
itu". Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan
kemewahanmu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab
itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada
diperbuatnya, maka menjadi dosalah baginya.
"Melainkan sambil meminta diri ia berkata: "insya Allah, aku akan kembali kepadamu." (Kisah Para Rasul 18:21)
"Tetapi insya Allah aku akan datang
kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan
mereka itu jang......dst. (1 Kor4:19).
Dalam Al Qur'an, mengucapkan kata insya
Allah merupakan suatu kewajiban bila kita tidak mengetahui sesuatu yang
bakal terjadi. Perhatikan ayat-ayat Al Qur'an sebagai berikut:
"Maka tatkala mereka masuk menemui
Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, "Masuklah
kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. " (Qs 12 Yusuf 99)
"Musa berkata, "Insya Allah engkau
akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari
perintahmu. " (Qs 18 Al Kahfi 69)
"Maka tatkala anak mencapai umur
dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, "Hai anakku, sesungguhnya aku
melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah
bagaimana pendapatmu?" Dia berkata, "Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku
termasuk orang-orang yang sabar." (Qs 37Ash Shaaffaat 102)
Ternyata dari keterangan Alkitab tidak
boleh mengatakan "PASTI" untuk sesuatu yang belum tentu terjadi.
Memastikan dijamin "Pasti masuk surga" bila percaya kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat, adalah perbuatan sombong dan dosa. Jika hanya
asal percaya kepada Yesus, semua ummat Islam percaya kepada Yasus yang
disebut Nabi Isa as. Tidak sempurna iman seorang muslim jika tidak
mengimani semua nabi, termasuk Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua
nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus), merupakan salah satu Rukun Iman yang
harus di imani oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. Hanya saja
umat Islam mengimani beliau hanya sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!!
Menurut pandangan ummat Kristiani, asal
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti
masuk surga. Tetapi menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang
180 derajat, justru kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka
disitulah tidak mungkin diselamatkan, karena telah menjadikan
tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah
satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah.
Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa
keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah.
Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:
"Bukan setiap orang yang berseru
kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. " (Mat 7:21)
Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat
kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang
akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan
sesuai dengan perintah Allah. Tentu menjadi pertanyaan, apakah ummat
Kristiani sudah melakukan sesuai perintah Yesus dan perintah Allah??
Marilah kita lihat beberapa contoh sebagai bukti:
1. Allah Mengharamkan Babi
"Demikian juga babi hutan, karena
memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah
kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu
bagimu. (Imamat 11:7-8)
Allah telah mengharamkan babi.
Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan
kesukaan mereka. Justru yang haramkan babi umat Islam, bukan?
2.Yesus sunat
"Dan ketika genap delapan hari dan
Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh
malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." (Luk 2:21 )
Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak
wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah
mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah
bersunat!!
3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti
"Yusuf pun membeli kain lenan,
kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan
kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di
dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur
itu." (Mar 15:46)
Yesus mati dikafani, tidak pakai peti.
Apakah umat Kristiani yang mengaku pengikut Yesus bila mereka mati
dikafani dengan kain putih dan dikubur tidak pakai peti?? Ternyata
mereka bila mati, pakai jas, sepatu, dasi. pakaian yang paling bagus,
didandani seperti penganten, lalu dimasukkan kedalam peti, padahal Yesus
mati hanya dikafani dengan kain putih dan tidak pakai peti. Ini berarti
mereka tidak mengikuti contoh bagaimana matinya Yesus. Justru yang
mengikuti matinya Yesus, adalah umat Islam. Bahkan dalam Islam, kuburan
tidak perlu dibeton seperti bangunan rumah, cukup menaruh batu diatas
kubur sebagai tanda. Diatas kuburan Yesus juga ditaruh sebuah batu,
sebagai tanda, dan dalam Islam disunahkan menaruh batu diatas kuburan.
Sebenarnya masih ada begitu banyak
bukti-bukti bahwa ummat Kristini tidak mengikuti perintah Yesus dan
Allah. Dari beberapa ayat yang kami paparkan sebagai contoh itu, cukup
memberikan bukti bahwa jaminan keselamatan itu bukan hanya asal percaya
kepada Yesus dijamin pasti masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan
seluruh ajaran Yesus dan Tuhannya Yesus yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setelah
dicek diseluruh isi Alkitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang
menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
"dijamin pasti masuk surga." Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani yang
bisa menunjukkan ayatnya yang mengatakan bahwa asal percaya kepada
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat "dijamin pasti masuk surga, kami
sediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta
rupiah) untuk satu pertanyaan ini saja.
Allah menjamin masuk surga bagi
orang-orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya yaitu
mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
"Dan barang siapa taat kepada Allah
dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang
mengalir sungai sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah
kejayaan yang besar." (Qs 4 An Nisaa ' 13)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang di
jamin masuk surga oleh Allah, yaitu mereka yang taat kepada Allah dan
Rasulnya. Bagaimana bisa dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya,
tetapi tidak mengamalkan serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya??
Buktinya betapa banyak ayat-ayat dalam Alkitab, dimana tidak diamalkan
dan tidak ditaati oleh umat Kristiani. Oleh sebab itu keselamatan itu
yaitu bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan
yang diperintakan-Nya.
Bagaimana yang tidak taat kepada Allah
dan rasul-Nya serta melanggar hukum dan ketentuan-Nya, apakah mereka
dijamin pasti masuk surga??. Perhatikan ayat selanjutnya :
"Dan barang siapa durhaka kepada
Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya
Allah akan memasukkannya ke dalam neraka, kekal di dalamnya dan baginya
azab yang menghinakan. " (Qs 4 An Nisaa' 14)
8. Mana foto asli wajah Yesus dan siapa pemotretnya?
Berdasarkan ayat tersebut, bagi mereka
yang mengatakan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
dijamin pasti masuk surga, padahal tidak melakukan perintah Allah dan
Yesus, maka bukan jaminan surga yang didapat, tapi neraka.
Sebagian besar rumah umat Kristiani
hampir dapat dipastikan terpampang gambar atau lukisan Yesus dan ibunya
Maria dengan wajah yang ganteng dan cantik rupawan dengan pakaian yang
berwarna warni. Tentu menjadi pertanyaan:
Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja?
Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya?
Tustel atau camera merek apa yang dipakai saat itu?
Apakah 2000an tahun yang lalu sudah ada camera atau tustel berwarna?
Jawabannya pasti semuanya mustahil
Tetapi banyak umat Kristiani terlihat begitu khusu' bila sembahyang atau
meminta pertolongan dihadapan gambar atau lukisan Yesus dan Maria.
Ada sebagian umat Kristiani yang dulunya
ngaku mantan Islam, kemudian masuk Kristen dengan alasan dia dijamah
oleh Yesus. Ada juga yang katakan dia melihat wajah Yesus. Padahal semua
kesaksian seperti itu jelas bohong. Kenapa? Sebab darimana dia tahu
bahwa itu benar-benar wajah Yesus?? Wajah bapak kakeknya saja hampir
tidak ada orang yang pernah tahu, apalah wajah orang yang telah mati
lebih 2000 tahun yang lalu. kalau ada orang bisa memperlihatkan wajah
Yesus yang sesungguhnya. Wajah-wajah Yesus dalam semua gambar tersebut,
pasti hanya hasil rekayasa atau hasil imaginasi seseorang. Jika disuruh
orang suku Asmad di Irian melukis wajah Yesus menurut imaginasi mereka,
mungkin saja wajah Yesus dibuat hitam, pendek, kribo, tanpa busana dan
pakai koteka. Jika ada yang mengaku pernah dijamah dan ketemu Yesus,
lihatkan gambar-gambar tadi, tanyakan padanya dan tolong tunjukin, wajah
yang mana yang dilihatnya? Sungguh satu Kebohongan besar jika wajah
Yesus adalah salah satu dari wajah-wajah tersebut.
Beberapa wajah palsu Jesus yang kami posting pada hosting yang lain, klik sini
9. Mana dalilnya Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakannya
SEJARAH NATAL
Chritmas diartikan sebagai hari
kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir semua orang Kristen didunia,
berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma. Padahal ajaran tersebut tidak
terdapat dalam Alkitab dan Yesus-pun tidak pernah memerintahkan kepada
murid-muridnya untuk menyelenggarakannya.
Perayaan yang masuk kedalam ajaran
Gereja Katolik Roma pada abad ke empat ini, berasal dari upacara adat
masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal yang diselenggarakan
diseluruh dunia ini samasekali tidak mempunyai dasar dari Alkitab.
Menurut penjelasan di dalam Catholic
Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul "Christmas", ditemukan kata-kata
yang berbunyi sebagai berikut :
"Christmas was not among the earliest
festivals of church, the first evidence of the feast is from Egypt.
Pagan custom centering around the January calends gravitated to
christmas. "
"Natal bukanlah upacara gereja yang
pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang
diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan
Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."
Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul "Natal Day" bapak Katolik pertama mengakui bahwa :
"In the Scnptures, no one is
recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday.
It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings
over the day in which they were born into the world. "
"Didalam Kitab Suci, tidak
seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk
merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya orang-orang kafir saja (seperti
Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke
dunia ini."
Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944
"Christmas...it was according to
many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian
church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of
remarkable persons rather than their birth... " (The "Communion", which
is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the
death of Christ.) "A feast was established in memory of this even
(Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem
Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman
feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of
Christ's birth existed.
"Menurut para ahli, pada abad-abad
permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya,
umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja,
dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut." ("Perjamuan
ci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang
kematian Yesus Kristus.) "Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari
kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad
kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan
hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang
merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun yang
mengetahui hari kelahiran Yesus."
ASAL USUL NATAL
Natal berasal dari kepercayaan penyembah
berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno dibawah raja Nimrod
(cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang
mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta
kerajaan di dunia dengan sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar
pemerintahan. Nimrod ini adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah
kejahatannya amat banyak, diantaranya dia mengawini ibu kandungnya
sendiri Semiramis.
Setelah Nimrod meninggal, ibunya yang
merangkap istrinya menyebarkan ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap
hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Adanya pohon Evergreen
yang tumbuh diatas sebatang pohon kayu yang telah mati, ditafsirkan oleh
Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod. Untuk mengenang
hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25 Desember, Semiramis
menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon itu sebagai
peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul Pohon Natal. Melalui
pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap sebagai "Anak Suci dari
Surga'. Dari perjalanan sejarah dan pergantian generasi ke generasi
dari masa-kemasa dan dari satu bangsa ke bangsa lainnya, akhirnya
penyembahan terhadap berhala Babilonia ini berubah menjadi Mesias Palsu,
yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari.
Kepercayaan orang-orang Babilonia yang
menyembah kepada "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir
kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai bangsa di dunia
dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di
negara-negara tersebut. Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama Isis dan
Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius.
Di Roma bernama Fortuna dan Yupiter,
juga di negara-negara lain seperti di China, Jepang, Tibet bisa
ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madona, jauh sebelum Yesus
dilahirkan.
Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika
dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen", mereka
telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna
jauh sebelum Kristen lahir.
Natal adalah acara ritual yang berasal
dari Babilonia kuno yang saat itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal
agama yang benar, dan akhirnya terwariskan sampai sekarang ini. Di
Mesir, jauh sebelum Yesus dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan
kelahiran anak Dewi Isis (Dewi langit) yang mereka percaya lahir pada
tanggal 25 Desember.
Para murid Yesus dan orang-orang Kristen
yang hidup pada abad pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan
Natal sebagai hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam
Alkitab/Bible, tidak ditemukan walau satu ayatpun Tuhan/ Allah maupun
Yesus yang memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap
tanggal 25 Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala)
yang dilestarikan oleh umat Kristiani.
Upacara Natal adalah berasal dari ajaran
Semiramis istri Nimrod, yang kemudian di lestarikan oleh para penyembah
berhala secara turun temurun hingga sekarang ini dengan wajah baru yang
disebut Kristen.
SINTERKLAS
Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya
bukan ajaran yang berasal dari penganut paganisme (penyembah berhala)
maupun Alkitab. Sinterklas adalah ciptaan seorang Pastur yang bernama
"Santo Nicolas" yang hidup pada abad ke empat Masehi. Menurut
Encyclopedia Britannica halaman 648-649 edisi kesebelas, disebutkan :
"St Nicholas, bishop of Myra, a
saint honored by the Greek and Latins on the 6th of December...a Legend
of his surreptitious bestowal by dowries on the three daughters of an
impoverished citizen...is said to have originated the old custom of
giving present in secret on the Eve of St. Nicholas (Dec 6),
subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of
Christmas with Santa Claus."
"St. Nicholas, adalah seorang pastur
di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin
setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka
memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita
miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah
secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya
terkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus.."
Sinterklas Mengajarkan Kebohongan
Dalam ajaran agama manupun, semua orang
tua melarang anaknya berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua
yang membohongi anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang
memberikan hadiah Natal ketika mereka tidur. Begitu anak-anak mereka
bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang digantungkan
didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan hadiah lainnya.
Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang dilakukan oleh
setan yang menyamar sebagai manusia.
"Hal itu tidak usah mengherankan,
sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu
hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai
pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan
perbuatan mereka."(2 Kor 11:14-15)
POHON TERANG
Pohon Terang atau Pohon Natal,
samasekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk
mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan
(kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah "Mistleto" yang
biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci
kepada matahari.
Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:
"The use of Christmas wreaths is
believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of
decorating buildings and places of worship at the feast which took place
at the same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and
its origin date from a period long anterior to the Christian Era."
"Hiasan yang dipakai pada upacara
Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme) yang
menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan
dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari
kebiasaan Mesir Kuno yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama
Kristen."
Sungguh mengherankan sekali dan
sekaligus memprihatinkan, ternyata sebagian besar umat Kristiani tidak
mengerti dan tidak menyadari tentang sejarah perayaan Natal dan Pohon
Terang.
Mereka begitu antusias menyambut
kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh hari sebelumnya mereka sudah
mempersiapkan dengan biaya yang begitu besar dalam menyambut hari
kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan Natal dengan Pohon Terang
samasekali tidak punya dasar atau dalil didalam kitab suci mereka
sendiri. Para Pendeta dan Pastur diseluruh dunia bahkan Uskup dan Paus,
jika ditanya tentang Natal dan Pohon Terang, pasti akan mengakui bahwa
memang tidak ada dalil dan ajaran dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada
tanggal 25 Desember dan tidak ada satu ayatpun tertulis didalam Alkitab
(Bible) yang memerintahkan untuk merayakannya.
Kata Bibel / Alkitab tentang Pohon Natal
"Beginilah firman Tuhan: "Janganlah
biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar
terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar
terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan.
Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang
dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya
dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya
jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun,
tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat
melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat
berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat. " Tidak ada yang sama
seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh
keperkasaan. " (Yeremia 10:2-6)
Ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali
mengatakan bahwa Pohon Terang adalah upacara penyembahan berhala yang
tidak bisa berbicara, tidak bisa berbuat jahat dan tidak bisa juga
berbuat baik. Tetapi kenapa masih saja disembah oleh sebagian besar umat
Kristiani? Jawabnya karena mereka tidak mengerti kandungan kitab
sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa kata pemimpin agama mereka. Tidak
mereka sadari bahwa justru mereka bukan pengikut Yesus yang setia.
Pengikut Yesus (Isa) yang sebenarnya adalah ummat Islam!
Apakah Natal Memuliakan Yesus?
"Maka hati-hatilah, supaya jangan
engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari
hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka
dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah
mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu
terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan,
apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka;
bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka
dengan api bagi illah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu
haruslah kamu Iakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya
ataupun menguranginya. " (Ulangan 12:30-32)
"Bangsa ini memuliakan Aku dengan
bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah
kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia."(Matius 19:8-9)
"Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perin!ah manusia. Perintah
Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. " (Markus
7: 7-8)
Merayakan Natal = Melestarikan Kebohongan dan Pemborosan
Menjelang Natal akan bermunculan
berbagai iklan di toko-toko, koran, majalah dlsb. Jutaan dolar dan
miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi berbagai barang dagangan untuk
keperluan Natalan. Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga tampak
seperti "Malaikat Pembawa Terang", padahal tanpa mereka sadari ajaran
Yesus mereka telantarkan, karena yang mereka rayakan adalah tradisi
ajaran agama kafir kuno, bukan perintah Tuhan ataupun Yesus
"Bukan setiap orang yang berseru
kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus
terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius
7:21-23)
"Percuma mereka beribadah kepada-Ku.
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah
Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. (Markus
7: 7-8)
"Melihat itu murid-murid gusar dan
berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan
mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." (Matius
26:8-9)
Dari penjelasan sejarah Natal ini, jelaslah bahwa Natal itu bukan ajaran Yesus.
Yesus seumur hidupnya tidak pernah
sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan dirinya
sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah ajarkan,
apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!! Tidak ada satu
dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember.
Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal bukan
ajaran gereja. Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani atau siapapun yang
bisa menunjukkan dalilnya dalam Alkitab Yesus lahir pada tanggal 25
Desember.
Dalam pandangan Islam, haram hukumnya
bila ikut-ikutan merayakan Natal. Jangankan umat Islam, bagi umat
Kristiani pada dasarnya sama sekali tidak punya satu dalilpun merayakan
Natal. Umat Islam yang merayakan Maulid Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihi
wa Sallam itupun tidak ada Quran dan Sunnahnya, apalagi merayakan
Natal. Merayakan Natal sama saja merayakan "kelahiran Tuhan," padahal
dalam pandangan Islam, Tuhan tidak lahir dan tidak pula dilahirkan.
Jika Umat Kristiani merayakan Natal
hanya sebatas Yesus sebagai seorang Nabi atau Rasul atau seorang Utusan
Tuhan, itu masih bisa dipahami. Tetapi umat Kristiani merayakan hari
Natal, bukan sebagai hari kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi, Rasul
atau Utusan Tuhan, tetapi sebagai hari kelahiran Yesus sebagai "Anak
Tuhan" atau "Anak Allah".
Haram hukumnya menurut pandangan Islam karena berdasarkan Al Qur'an, Yesus bukan Tuhan dan Tuhan tidak punya anak.
"(Dia) pencipta langit dan bumi,
bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia
menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui seala sesuatu. " (Qs 6 Al
Maa-idah 101 )
Bahkan dalam ayat lain Allah wahyukan
kepada Rasul-Nya Muhammad saw, bahwa jika Dia mempunyai anak benaran,
maka orang yang mula-mula akan menyembah anak itu adalah Rasul-Nya yaitu
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
"Katakanlah, "Jika Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya," (Qs 43 Az Zuhkruf 89).
Bahkan dalam ayat lain Allah peringatkan kepada mereka (Yahudi dan Nashara) bahwa tidak benar Dia mempunyai anak!
"Mereka (orang-orang kafir) berkata:
"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit
dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya"(QS.
Albaqarah 2 : 116)
"Katakanlah, "Dia-lah Allah yang
maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula.)
diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya". (Qs 112
Al lkhlash 1-4)
Sumber:
bin99.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar